Sabtu, 8 Januari 2011
Ku sangka yang benar itu adalah penawar
Yang jujur itu kebaikkan
Yang ikhlas itu kemenangan
Nyata dusta adalah mainan kehidupan
Baik dibalas jahat
Jujur dibalas khianat
Manusia bertopengkan kejahatan
Peluang atas kelemahan yang lain
Melupakan kesedihan temanmu sendiri
Dunia yang adil
Membenarkan penindasan
Membiarkan kawan kelemasan
Durjana kau musuh dalam selimut
Melihat hati yang mati ditikam
Menghunus jarum ke dalam jantung
Menabur racun dalam santapan
Kau putarkan nasibku jadi musibah
Hidupku jadi cacamarba
Kehilangan semua benda
Disulamkan rasa sakit
Disempitkan akal yang waras
Memuntahkan tangisan tanpa henti
Semua kawan tidak peduli
Tiada sikit rasa simpati
Yang ada menghindar
Yang nampak membuta
Yang dengar memekak
Ini nyata
Kau tak peduli
Malah kau tertawa kecil
Mengintai kekalahan yang dinanti
Semoga tuhan membalas dengan sewajarnya
Nasib orang yang ketindasan
Dibiarkan terkapai tanpa belas
Dibiarkan hancur dimamah peluru
Terkontang-kanting meminta simpati
Merungut meminta dibantu
Semua orang sama bersekutu
Melemparkan benci dari hati
Menyalahkan satria yang kalah
Teman berpaling tadah
Mengarah menikam diri supaya mati
Agar senang kau memerintah
Empayar yang engkau idamkan
Negara yang engkau megahkan
Dimana aku perlu marah
Kenapa aku perlu sedih
Mengapa aku menerima malu
Bagaimana aku bangun setelah rebah
Siapa yang sanggup menghulur kegembiraan
Pentingkan diri jadi ukuran
Sikap mendusta kau lemparkan
Aku terkena kali ini
Oleh insan yang aku sanjungi
Di saat aku remuk tanpa perisai
Mati aku tak berkubur
Menahan malu segenap arah
0 comments:
Catat Ulasan